Wednesday, March 14, 2012

Perjalanan Sebuah Kematian...


Dia pergi dengan tenang..dia pergi dengan senyuman manis pada wajah..dengan senyuman itu seluruh keluarga tenang dengan pemergiannya..

Pertama kali mengiringi jenazah dari rumah hingga ke tanah perkuburan meninggalkan kesan yang cukup mendalam pada diri. Betapa kerdilnya manusia saat berhadapan dengan kematian. Betapa lemahnya manusia dalam segala perkara bila kehilangan orang yang tersayang. Betapa besarnya nikmat dan kasih saying Allah SWT pada hambaNya yang terzahir dalam perjalanan sebuah kematian..

كفى بالموت واعظا

Mengapa dengan mengingati mati itu cukup untuk menjadi di peringatan kepada diri?

Kerana bukan setakat mati itu yang perlu difikirkan, tapi perjalanan kearah kematian turut mengiringi ingatan kita kepada mati..

“..bila waktu telah memanggil, teman sejati hanyalah amal..”

Mengiringi kematian itu, bersama menangisi kematian itu, saat jenazah diusung ke kenderaan, saat jenazah dibawa ke tanah perkuburan, saat penutup jenazah dibuka untuk dikebumikan, saat tanah ditimbus menutupi kubur, saat talkin dibaca, saat kubur disimbah bunga oleh ahli keluarga, saat kubur ditinggalkan oleh lautan manusia…benar-benar menjadikan diri yang kerdil ini berfikir dan muhasabah..dia kini di alam barzakh, dia kini berhadapan dengan makhluk Allah yang pasti akan bertemu setiap yang mati dengan mereka..Munkar dan Nakir..dia kini di alam sana..bagaimana aku?bagaimana amalku?bagaimana akhir hayatku nanti?mampukah amalanku menjawab soalan kubur dengan baik?

Astaghfirullah…Astaghfirullah…Astaghfirullah


bagaimana kau merasa bangga
akan
 dunia yg sementara
bagaimanakah
 bila semua 
hilang dan pergi meninggalkan dirimu

bagaimanakah bila saatnya
waktu
 terhenti tak kau sadari
masikah
 ada jalan bagimu 
untuk kembali mengulangkan masa lalu

dunia dipenuhi dengan hiasan
semua
 dan segala yg ada 
akan kembali padaNya

bila waktu tlah memenggil 
teman
 sejati hanyalah amal
bila
 waktu telah terhenti
teman
 sejati tingallah sepi

(Opick)